Wednesday, October 29, 2014

Praktikum 2. RTT

Bagian 2. Round Trip Time (RTT)

Tujuan : 
1. Mahasiswa dapat menganalisa secara sederhana tentang unjuk kerja jaringan akses internet pada         suatu tempat.
2. Mahasiswa dapat menggunakan dan memahami output aplikasi PING
3. Mahasiswa dapat mengolah data RTT sebagai rowdata untuk dijadikan ukuran unjuk kerja dari           suatu jaringan akses internet. 

Metode : 
1. Melakukan PING ke www.detik.com untuk mengetahui lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai     ke alamat tersebut.
2. Menggunakan Ms. Excel sebagai pengolah data hasil PING
3. Menentukan nominal RTT dengan rentang tertentu yang sering muncul.
3. Menggunakan grafik CDF dan PDF sebagai pembanding kualitas jaringan akses internet.

Analisa :
        Praktikum kali ini bertujuan untuk pengambilan data tentang kestabilan unjuk kerja kecepatan akses internet, pada percobaan ini juga menggunakan CDF (Cummulative Distribution Function) dan PDF (Probabilitas Distribution Function) dengan menentukan banyaknya nominal RTT yang mungkin terjadi pada rentang waktu tertentu. 
        Untuk mencapai tujuan tersebut, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan PING ke situs www.detik.com dengan 1000 iterasi, sebagai variasi dan perbandingan digunakan 4 byte yang berbeda yaitu 64,128,512 dan 1024 byte. melalui aplikasi command prompt seperti berikut :
                                                                                                                                                                                               
perintah diatas digunakan untuk mengetahui besarnya RTT pada byte-byte tersebut, digunakan iterasi 1100 karena dibutuhkan 1000 data, jika digunakan iterasi 1000 pada proses PING maka, 1000 akan berkurang jumlahnya mengingat adanya RTO yang terjadi sebagai loss. setelah proses PING selesai dilakukan contoh dari data yg diperoleh adalah :
tampak pada gambar, dari 1100 data yang diminta hanya terpenuhi 1050 data yang sukses, selebihnya data dalam keadaan loss. Jika data telah berhasil diperoleh, selanjutnya adalah menentukan histogram PDF dan CDFnya, melalui Ms. Excel pisahkan data RTT hingga benar-benar memperoleh hanya waktu saja,


gunakan data waktu diatas untuk menghitung CDF dan PDF, sebelumnya PDF sendiri merupakan suatu fungsi yang menyatakan nilai kemungkinan terjadinya kejadian tertentu, PDF memiliki karakter jika semua datanya dijumlahkan maka hasilnya adalah 1, sedangkan CDF merupakan suatu fungsi yang menyatakan probabilitas terjadinya kejadian sampai kejadian tertentu, dan memilki karakter dimana data maksimal akan bernilai 1. berikut tabel perhitungan CDF dan PDF:



Data diatas merupakan tabel perhitungan CDF dan PDF berurutan mulai dari 64 byte,128byte, 512 byte dan 1024 byte, Untuk memperoleh PDF, pertama-tama urutkan data waktu RTT dimuali dari yg kecil hingga besar, ambil waktu terendah sebagai batas terkecil yang ditambahkan dengan nilai BIN, yaitu BIN=25, penambahan data digunakan sebagai range waktu yang terjadi, lalu hitung berapa banyak data yang muncul pada range tersebut sesuai urutannya, banyaknya frekunesi munculnya waktu pada range tersebut dibagi dengan 1000 yaitu nilai iterasinya, maka nilai ini lah yang merupakan nilai PDF, 






Selanjutnya untuk CDF, dari nilai PDF dikumulatifkan berurutan dari data pertama PDF hingga data terakhir PDF sehingga pada akhirnya diperoleh angka 1. Setelah semuanya dilakukan lanjutkan dengan membuat grafiknya.






Dari data diatas yang dapat dianalisa adalah adanya perbedaan waktu terendah pada tiap bytenya, untuk byte 64 memilki waktu yang kecil sedangkan byte 1024 membutuhkan waktu yang paling lama, dari ini dapat dianalisa bahwa semakin besar byte yang kita minta akan semakin lama pula waktu yang dibutuhkan, Dan untuk kestabilan dari jaringan internetnya sendiri sudah tentu ada pada byte 64, dengan tampilan grafik yang lebih stabil yang menyatakan kualitas dari jaringan tersebut

Kesimpulan :
adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut,
1.  PDF sendiri merupakan suatu fungsi yang menyatakan nilai kemungkinan terjadinya kejadian              tertentu. 
2. PDF memiliki karakter jika semua datanya dijumlahkan maka hasilnya adalah 1
3. CDF merupakan suatu fungsi yang menyatakan probabilitas terjadinya kejadian sampai kejadian         tertentu, 
4. CDF memilki karakter dimana data maksimal akan bernilai 1.
5. Mengetahui histogram dari CDF dan PDF akan mengetahui tingkat kestabilan dan kualitas suatu         jaringan internet.

Wednesday, October 22, 2014

Round Trip Time (RTT)

Praktikum 1
Analisa hasil RTT (Round Trip Time)

Pendahuluan:
         Pengguna internet di indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun seiring berkembangnya muatan informasi dan bergesernya karakteristik masyarakat Indoensia menjadi information oriented. Kondisi ini dapat dengan mudah ditemui di masyarakat perkotaan dan bahkan di masyarakat pedesaan dengan ditandai munculnya beberapa tempat akses internet seperti warnet atau bahkan jaringan 2.5G-3G yang mudah diakses dengan modem GSM atau CDMA.
Perkembangan yang positif ini bukannya tanpa masalah, dan yang paling mudah dideteksi adalah permasalahan di sisi user yaitu perihal lambatnya kecepatan akses akibat kondisi jaringan yang kurang baik dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Pada praktikum ini mahasiswa melakukan analisis sederhana tentang unjuk kerja jaringan akses internet yang digunakan. Data yang digunakan berupa ukuran round trip time (RTT) dari PC pengguna ke server web tujuan. Aplikasi yang digunakan yaitu PING dan Spread Sheet untuk mengolah data  dan membuat grafik.

Tujuan :
1.  Mahasiswa dapat menganalisa secara sederhana tentang unjuk kerja jaringan akses internet pada suatu tempat.
2.    Mahasiswa dapat menggunakan dan memahami output aplikasi PING.
3.   Mahasiswa dapat mengolah data RTT sebagai rowdata untuk dijadikan ukuran unjuk kerja dari suatu jaringan akses internet.

Peralatan yang digunakan :
1.      PC yang dilengkapi dengan aplikasi PING dan Spread Sheet

2.      Koneksi internet

Analisa :

           Sebelum menganalisa tentang Round Trip Time (RTT) terlebih dahulu kita melakukan perintah 'tracert' pada command window dan mengetikkan nama situs yang hendak kita tuju, untuk praktikum kali ini, situs yang hendak dituju adalah www.detik.com. setelah diketikkan perintah tersebut akan muncul data banyaknyanya hop (lompatan) seperti gambar berikut, untuk hasilnya data dimasukkan kedalam file dengan format .txt :


Gambar 1.1 Data Hasi Trace

         Setelah urutan lompatan diketahui, kita dapat melanjutkan dengan membuat topologynya seperti gambar berikut : 
















Gambar 1.2 Topology Tracert situs www.detik.com

         Analisa yang bisa kita peroleh dari perintah 'tracert' diatas. 'Tracert/Traceroute' adalah perintah untuk menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request Ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host dan tujuan. Jadi bisa dikatakan perintah ini akan menunjukkan banyaknya jalur yang dilewati dari jaringan internet ke situs yang kita tujui.

          Selanjutnya adalah perintah PING (Packet Internet Gopher), banyak fungsi dari perintah PING, namun kali ini perintah PING digunakan untuk mengetahui pengaruh ukuran paket terhadap RTT. dengan menambahkan banyaknya iterasi dan mengubah jumlah byte-nya, dapat ditulis seperti berikut:
Gambar 1.3 PING mengetahui RTT

Perintah PING diatas tampak jelas terdapat perbedaan pada besarnya nilai byte yaitu dari 8,16,32,64, 128,256,512,1024,1500,2000,2500 dan 3000. yang selanjutnya akan disimpan kedalam text files dengan format .txt, fungsi penyimpanan data ini agar dapat melakukan perhitungan nilai rata-rata melalui Microsoft Excel, contoh data yang diperoleh adalah :

Gambar 1.4 Data yang diperoleh
Data diatas memberikan banyak informasi statistic untuk situs www.detik.com diantaranya jumlah packet yang dikirim melalui, sent, received dan juga banyaknya paket yang hilang berada pada lost 20%. Maksudnya adalah karena kita meminta 15 iterasi maka data yang dikirim sebanyak 15, namun terjadi lost = 3 yang bisa dilihat dari jumlah RTO-nya maka jumlah data yang diterima 12 dengan persentasi 20%.
           Setelah data didapat, dilanjutkan dengan menghitung rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk melakukan ping ke situs www.detik.com dengan besar byte yang diubah-ubah. Pengambilan nilai rata-rata ini bisa dilakukan dengan mengambil data dari keterangan ping tadi yang ada dibawah kolom, kali ini saya menggunakan Ms. Excel untuk menghitung rata-ratanya, setelah diperoleh semua data dari byte 8-3000, diperoleh grafik berikut :


Gambar 1.5 Histogram 
Grafik diatas menunjukkan adanya perbedaan rata-rata waktu yang digunakan dari setiap bytenya, Maka dapat dianalisa bahwa RTT adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk sebuah sinyal yang dikirim dan mengetahui jumlah sinyal yang diterima. RTT juga dapat mengetahui besar waktu delay yang terjadi. Secara teori, semakin besar byte maka akan semakin lama waktu yang dibutuhkan, namun pada praktikum kali ini justru pada 8 byte yang mengalami waktu terlama.

Kesimpulan :

1. 'Tracert/Traceroute' adalah perintah untuk menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai       tujuan.

2. RTT adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk sebuah sinyal yang dikirim dan mengetahui           jumlah sinyal yang diterima.
3. Semakin besar byte maka akan semakin lama waktu yang dibutuhkan.

Tuesday, October 14, 2014

Praktikum 1. Konfigurasi IP pada Ubuntu Server

WORKSHOP APLIKASI INTERNET

Praktikum I

A. Konfigurasi Alamat IP di Ubuntu Server

       Untuk melakukan pengubahan atau pengaturan alamat IP pada Ubuntu server, ada beberapa langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu, adapun langkah langkah tersebut :
  1. Buka jendela 'Terminal' pada Dash home.
  2. Lalu ketikkan perintah 'sudo su'.
  3. Masukkan password.
  4. Lalu untuk memasuki perintah selanjutnya ketik nano /etc/network/interface pada tahap ini akan muncul tampilan seperti gambar berikut :
 
 Gambar 1.

5. Perintah auto lo untuk membuka perintah loopback.

6. Selanjutnya untuk perintah auto eth0, digunakan untuk melakukan konfigurasi pada eth 0. 

7. Tampilan diatas menampilkan konfigurasi ip dengan mode DHCP, dapat dilihat pada jendela, terdapat perintah 'iface eth0 inet dhcp', perintah ini akan memberikan konfigurasi yang bersifat sementara, sehingga jika direstart maka akan kembali ke pengaturan default.

8.  Untuk perintah iface eth0 inet static, perintah ini merupakan perintah pengkonfigurasian IP yang bersifat permanen. 

9. Ketikkan alamat IP address yang diinginkan. lalu tekan ctrl+o untuk menyimpan konfigurasi, lalu enter untuk konfirmasi dan ctrl+x untuk exit, serta ketikkan perintah ifconfig untuk melihat hasil konfigurasi.

10. Setelah itu, akan muncul tampilan seperti berikut :
 
Gambar 2.
tampak pada gambar 2. pada kolom inet addr dan mask telah terisi sesuai pengaturan, dan dalam status [OK]

11.  Selanjutnya ketikkan /etc/network/interfaces untuk melakukan proses restart. untuk kembali ke konfigurasi awal.

12. Proses pengkonfigurasian IP selesai dilakukan.